Dia adalah seseorang yang selalu ada buatku, selalu membuatkan puisi demi puisi hanya untuk membuatku tersenyum. Dia adalah seseorang yang selalu buatku jatuh kemudian bangkit lagi.
Dia yang selalu menantiku ketika saat aku tak bersamanya sampai saat ini. Tapi aku tak sadar, bagaimana berharganya dia.
Memang, banyak hal yang membuat aku tidak perduli lagi. Masih ada rasa takut yang menghantui sebagaimana dahulu dia membuat aku jatuh berulang-ulang. Itu, sakit.
Dengar cerita dia dengan seseorang lain, rasanya hati ini sakit. Tapi, kemudian rasa takut itu muncul kembali. Datang, dan selalu menghantui. Mungkin apakah ini yang disebut trauma? Ah, aku hanya berlebihan saja mungkin.
Masih ada rasa ingin memilikinya lagi, tapi sekali lagi, aku takut. Aku benar benar takut.
Air mataku menetes saat aku cerita ini.
Mengapa orang yang sangat aku sayang tega menyakiti ku berulang kali?
Dia bilang, dia sudah berubah. Iya, aku memang lihat perubahannya sekarang. Sangat berubah. Tapi, rasa takut itu tidak pernah hilang. Seakan bayang bayang masa lampau yang kelam selalu menghantui.
Bagaimana caranya untuk aku menghilangkan bayang-bayang itu?
Percaya padanya? Sudah. Lihat perubahannya? Sudah. Tapi, tetap saja.
Dia yang selalu menantiku. Dia yang selalu mendengarkan cerita-ceritaku. Dia yang selalu menasihatiku.
Temannya bilang "Dia sangat sayang kamu." Iya, aku tau itu. Aku tau. Tapi entah, hati ini masih ragu.
Iya, aku memang sayang dia. Tapi, aku takut..
Mungkin nanti, Bukan sekarang.
No comments:
Post a Comment