Monday, August 17, 2015

Stories Of Seventeen

Happy Independence Day!
And
Happy Seventeen Day!

Okey I’ll start again.
Setelah dulu pernah bikin draft ini tapi entah ke mana hehe.
Ini sebenernya cerita iseng tanggal 23 Desember 2013 lalu.
Entah kenapa lagi ngobrol dan lagi ceritain masa lalu kita kok ya malah kepikiran bikin novel.
Lucu sih ya masa tibatiba kepikiran bikin novel gitu ya. Padahal bikin cerpan aja belum tentu bisa hahaha.
Entah bisa terwujud atau engga. Cuma aku rasa ini pantas untuk dibagi.
Sekarang bikin cerita dulu deh, panjang nih. Jangan capek ya bacanya :D

Jadi dulu tuh pertama kenal sih dari sebuah bimbel inisalnya NF.
Aku masuk tuh dari semester pertama kelas 9, 2010. Aku lupa tepatnya bulan apa.
Aku memilih hari senin dan kamis.
Satu kelas itu kira kira ada 15 atau 20 orang perempuan. Nah selang berapa hari, ada dua lakilaki yang masuk kelas itu.
Panggil saja mereka mawar. Eh bukan deng, panggil aja mereka Mas dan Ray.
Mereka itu astaghfirullah berisikkkkk banget. Padahal dua lakilaki doang, duduk paling belakang pula.
Sempet kesel tuh sama mereka. Riweh banget gitu, ganggu. Kelas jadi gak kondusif karena mereka berisik.
Selang beberapa hari pula ada perempuan panggil aja mawar. (iya, berduri.)
Denger denger sih dia mantannya Mas, dan masuk situ karena ada Mas jadi dia masuk situ deh.

Aku kenal sama mawar itu, dia suka curhat gitu kalo dia masih sayang sama Mas.
Cuma walaupun aku kesel sama Mas ya, tapi dalam hati aku “aduh gimana nih kalo gua suka sama dia. Ah jangan sampe deh. Pusing sendiri pasti.” Hahaha lucu sih. Cuma itu yg terbesit dari awal aku ketemu dia.
Selang berapa hari lagi, murid laki-laki mulai banyak, dan kelas mulai dipisah antara lakilaki dan perempuan.
Dan sempat digabung kelasnya. Hadeuh kayak kapal pecah rasanya. Berisikkkk.
Pas disela-sela waktu istirahat, ada yang sms aku gitu, entah kata kata mutiara gitu kan. Aku balas “maaf ini siapa ya?”
Dia gak balas. Saat pulang, di parkiran kebetulan Mas parkir di sebelah aku. Tibatiba bilang, “eh sorry rul, tadi gua itu yang sms elu.” “oh elu toh, gua kira siapa.”
Lupa sih aku sempet nanyain dia dapat nomorku dari mana atau engga. Tapi yang pasti dia sempet bilang kalau dia dapat nomor aku dari si pinky. Iya, si cantik pujaan hati Ray.
Ah, bisa aja usahanya, kataku.

Setelah dari situ kami sering komunikasi tuh. Sampe di mana aku ketemuan sama dia, ditemenin sama sahabatku, Azizah.
Mas pulang dari acara lamaran kakaknya langsung menemuiku. Kami bertemu di depan indomar*t samping tempat bimbel itu. Dan sempat salah paham, seharusnya indomar*t kok malah Mas nunggunya di alfamar*t. yo gak ketemu ya. Hahaha
Sampek ngotot-ngototan karna samasama udah di depan minimarket itu. Eh tapi malah salah paham. Tapi akhirnya ketemu juga sih hehe.

Saat itu kami cuma ngobrol sebentar aja. Just say hi. Karna Azizah mau kenal yang mana sih yang buat sahabatnya tergila-gila *halah* *ini berlebihan* haha
Setelah dari situ hubungan kita berlanjut semakin dekat.
Nah, sayangnya saat itu aku masih punya pacar.
Dia nembak aku 3 kali, dan aku tolak. Tapi, hati tak bisa nolak. Setelah aku putus dengan pacarku, aku balik cari dia.

Si mawar sempet marah sama aku, kenapa aku tega sama dia, padahal dia masih sayang sama Mas.
Mau dikata apa? Aku sayang sama dia.
Kami dekat lagi, agak lama setelah aku putus aku baru dekat lagi sama dia.
Dia nembak lewat sms waktu itu haha, tapi aku bilang ngomong langsung dulu baru aku percaya.
So he reading a poetry. Beautiful words make me melted like chocolate.
Hahahaha. Gak nyangka dia bisa sepuitis itu dengan tampang yang se-‘seram’ itu.
Kata dia, “Muka Rambo, Hati Romeo.”

Kami pacaran tanggal 17 Januari 2011.

Dan….. jengjeng. Si mawar marah marah, update status (yaampun cyin uptodate banget sih)
Aku bilang ke dia “Maaf, aku sayang sama Mas. Mau dikata apa?”
Akhirnya dia ngalah, tapi teteup ngedumellll.

He’s a sweet person. Very sweet. Gula aja kalah kali haha.
He always make me proud. Bangga punya dia. Yang membuat gua mengerti “Oh begini ya rasanya dicintai, dan begini ya hidup.”
Aku tau segalanya dari dia, dia mengajarkan semua hal yang aku tak pernah aku tau sebelumnya. Kalo aku Tanya pun dia selalu menjelaskan sampai aku mengerti.
And then, sampek akhirnya dia bosen hahaha.

Waktu itu saatnya pulang dari bimbel itu…..

Ohiya, dia sempat bilang gini “Gua ga pernah loh pacaran jauh gini, biasanya gua ketemu tiap hari di sekolah. Tapi kita Cuma ketemu seminggu dua kali. Apa gua kuat ya?”
Ngedown sih dia bilang gitu, tapi aku buktiin kok gak perlu sering ketemu pun bisa ngejalanin terus.

Okey back to bosen.
Mungkin iya, dia bosen kali ya karena ketemu terus atau jarang ketemu. Entah aku juga ga ngerti.
Saat waktunya pulang itu aku ngobrol dulu tuh sama temen, di balkon sambil nungguin dia biar bisa pamitan gitu.
Eh dia ditungguin lewat main lewat aja, terus kebawah ngerokok pula, aduh padahal aku paling benci itu.
Pas di rumah, dia bilang bosen. Terus dia mau udahan.
Yaudah aku pasrah hahaha. Padahal aku lagi cinta-cintanya sama dia. Ada kali baru sebulan atau duabulan ya lupa sih.
Kemudian kami balik lagi…

Ohiya, valentine dia bacain puisi dan ngasih cokelat juga loh di balkon bimbel itu. How sweet.
Aku belum pernah diperlakukan seperti itu. Itu yang membuat aku merasa istimewa.

Setelah kami pacaran lagi, dia ada perempuan lain, dia jujur kalo ada yang dia suka. Oh, teganya.
Akhirnya kami putus.
Dan yang dia suka itu temanku juga padahal. Kurang begitu kenal sebelumnya, tapi karena dia kami jadi saling mengenal dalam amarah hahaha
Sebut saja dia, bunga.
Aku sempat memohon supaya bunga bilang ke Mas supaya dia mau kembali lagi denganku. Tapi, ah dia sudah tidak mau lagi.
Aku malu sebetulnya kalau harus memohon seperti itu. Tapi gimana? Aku sayang! Bodoh ya? Memang.
Cinta mengalahkan segalanya.

Akhirnya mereka jadian. Aduh sakit mak hati adek.
Tapi mereka jadian gak lama, buat nemenin perpisahan aja, katanya.
Ah, dasar lakilaki.
Setelah mereka putus, kami balikan lagi.
Duh bodohnya aku ya, kenapa sih masih mau?
Entah, aku juga ga ngerti. Cinta mengalahkan segalanya.

Kami berjalan seperti biasa.
Si mawar ini caper saat kami putus loh. Peluk peluk di foto, di upload sengaja. Hih, murahan.
Sempat kesal sih, tapi biarkan lah. Urusan dia.

Nah, suatu saat kami ada masalah dengan teman aku. Diacak acak lah fotoku dengan teman-temanku, pula fotonya dia.
Karena itu kami renggang dan memutuskan untuk berpisah.

9 hari kemudian aku pacaran dengan temannya teman aku yang baru saja dikenalkan padaku, belum lama. Ternyata pun dia temannya si Mas dan Ray dulu.
Tapi karena terlalu singkatnya pertemuan kami jadi aku belum tau bagaimana brengs*k nya dia.
Aku mau putus dengannya, aku pacaran hanya seminggu. Tapi sebelum putus, aku dan Mas sudah berjanji akan merajut cinta kembali.
Tapi ternyata Mas sudah menemukan tambatan hati yang lain.
Aku pasrah haha.
Dua bulan kemudian aku dikenalkan dengan seorang lakilaki oleh temanku. Perkenalan yang singkat pula, kami berpacaran.
Tapi sayang aku ditinggalnya pergi ke Batam.
Aku seorang yang pencemburu dan tidak ingin jauh. Akhirnya pun kami berpisah.
Mas sudah hilang. Kami sudah tidak berkabar lagi.
Aku menemukan tambatan hatiku yang baru, teman SMK ku.
Sejauh itu kami samasama menghilang dan tidak berkomunikasi sama sekali.
Ada beberapa waktu aku rindu dan ingin ditemani ke suatu tempat.
Aku menghubungi Mas, dan dia dengan senang hati menemani. Selalu seperti itu.
Dia selalu ada saat aku butuh.
Setelah setahun lamanya, kami mulai berkomunikasi lagi. Ngobrol seadanya.
Aku menghubunginya saat aku butuh. Jahat ya? Tapi hanya dia yang selalu ada buatku.
Dia selalu meminta untuk kembali, tapi aku takut untuk kembali.

Aku menyesal sekali. Saat dia sakit aku gak bisa ada di sampingnya. Padahal aku tau dia butuh.
Mungkin memang saat itu masih ada perempuan lain yang lebih perduli dan menyayanginya, tapi aku bodoh.
Sangat bodoh tidak bisa ada saat dia terpuruk.
Aku terlalu sibuk dengan duniaku. Padahal aku tau dia sakit.
Maafkan aku.

Dan saat kakaknya menikahpun aku sangat ingin untuk datang. Tapi apa daya, aku gak ada teman ke sana, dan terlalu malu datang sendirian.
Maafkan aku.

Sampai pada akhirnya kelas 12. Aku putus dengan pacar aku, dia nyakitin aku pula. Keluarganya pun nyakitin aku.
Mas tetap selalu ada di samping aku.
Sampai tiba lulus-lulusan dan cap 3 jari kami saling bergantian menemani.
Kami gak pacaran loh, tapi selalu berdua.
Dulu pertama kali masuk SMA, aku yang nemenin dia saat daftar ulang, dan saat kelulusan aku nemenin dia cap 3 jari.
Awal, dan akhir.
Setelah itu kami dekat lagi.
Tapi aku dikenalkan temanku kepada seorang lakilaki. Aku kepincut.
Jujur aku masih ragu untuk kembali dengan Mas, padahal dia sudah berjuang untuk aku. Aku sayang, tapi sangat sulit untuk menghilangkan rasa takut.
Aku berpacaran, dan meninggalkan dia.
Aku jahat ya. Iya aku jahat. Tapi aku gak tega sebetulnya, gak seperti biasanya aku begini.
Aku merasa sangat bersalah.
Dan lakilaki ini pun brengs*k. kasar. Aku tidak dihargainya.
Aku kembali lagi kepelukan Mas.
Aku menangis di bahunya, aku ingin kamu kembali. Maafkan aku.

8 Agustus dia mau aku kembali padanya, tapi aku bilang, aku gak mau mengubah tanggal kita. Aku mau nanti tanggal 17 kita kembali lagi.
Iya, 17 Agustus 2014, tepat satu tahun lalu kami mengikat janji kembali.

Kami pacaran kaya dulu lagi, kaya pertama kenal dulu. Kemana-mana selalu berdua.
Ada Nurul ya ada Mas.

Setelah masuk kuliah aku dibutakan lagi dengan dunia yang baru aku kenal. Ada yang menghasut aku untuk berpisah dengannya.
Aku sempat lupa kalau di rumah ada yang sayang dan menunggu kabarku.
Tapi aku terlalu buta dengan semuanya.
Akhirnya aku sadar, bahwa lakilaki yang terbaik dan yang paling aku sayang hanya Mas.
Hanya dia yang mengerti bagaimana aku, bagaimana sifatku, dan bagaimana hidupku.

Untungnya aku tidak termakan omongannya, aku kembali lagi padanya.
Mas selalu menerimaku, memaafkan kesalahan aku yang sudah terlalu banyak padanya.
Terakhir aku kembali melakukan kesalahan, yang sebetulnya tidak disengaja.
Dia marah besar, dan memilih pergi untuk menenangkan diri.
Tapi selama itu kami saling berkomunikasi. Dan hubungan kami tetap berjalan.
Dia kembali ke pelukan aku, dan kami seolah mengulang semuanya dari awal. Seperti awal cinta kami yang menggebu.

Ohiya, aku sudah dikenalin sama seluruh keluarganya. Dan hampir seluruh keluarga besar. Wow.
He’s so serious with me.
I’m so proud of him.

Dia membanggakan aku di depan semua yang dia kenal, seolah dia lupa dengan kesalahan aku yang menggunung.

He always beside me.
Apapun yang aku minta dan butuh, sebisa apapun pasti dia usahakan, dan utamakan.

Kami sering bertengkar, kami sering rebut hebat, kami egois, kami masih suka seperti anak kecil. Tapi, komunikasi adalah kuncinya.
Kami selalu membicarakan apapun yang menjadi penyebab kami bertengkar.
Kami saling mengakui kesalahan masing-masing. Dan membicarakan seperti apa yang seharusnya kami lakukan agar semua menjadi seperti semula, memperbaiki apa yang salah, tanpa ada kata berpisah.
Karena, sampai kapanpun, inshaallah, kami tidak akan berpisah. Lillah.

Segitu aja ah ceritanya hehe.
Gak kerasa ya mas, kita sudah hampir 5 tahun bareng-bareng. Yaa, walaupun ada pisahnya hihi.
Dan tanggal 17 Agustus 2015 ini, genap setahun kita kembali bersama lagi setelah sekian lama kamu berjuang untuk hatiku percaya lagi padamu.
I’ll always love you, mas.

You’ll be my seventeen, forever.


No comments:

Post a Comment