Saturday, September 3, 2011

The Love

Dipinggir pantai ini, sambil menikmati debur ombak yang beradu menghasilkan suara yang khas. Sunyi. Sendiri.
Siang ini terik sekali, matahari bersinar cerah dari arah timur. Diiringi angin-angin yang menyambutku di pantai ini. Aku teringat saatku pergi berdua denganmu di pantai ini. Tapi itu sudah menjadi kenangan yang lalu.
Aku ingat saat kau merangkul ku sambil berjalan dibibir pantai, membelai rambutku dengan lembut, dan mengecup keningku dan berkata "Aku Cinta Kamu". Tapi itu dulu, saat kau masih ada di sampingku, menemaniku setiap saat, saat aku senang maupun sedih.


Sekarang, sudah ada seseorang yang menggantikanmu di sini, di sisiku tapi tidak dihatiku. Dia memang seseorang yang mencintaiku dan menyayangiku sepenuh hatinya, tapi entah mengapa aku tak bisa membalas cintanya. Apa mungkin karena bayanganmu masih lekat tersimpan dalam hatiku? Entahlah, aku tak tau.
Saat dia merangkulku, memelukku dengan kehangatan, yang aku bayangkan adalah dirimu, bukan dia. Aku berharap kalau Dia itu Kamu!


Semua bayangan dirimu masih melekat sangat erat di dalam dihati dan pikiranku. Aku sudah coba berulang kali untuk melupakan dirimu, tetapi berulang kali pula gagal. Mengapa sangat sulit bagiku melupakan dirimu? Padahal sudah jelas-jelas sudah ada orang lain yang menggantikanmu di sisiku saat ini. Aku ingin jujur padamu, ah tapi aku malu. Aku takut kau hanya menertawakan aku. Sakit rasanya.


Aku mengingatmu dengan senyuman, aku mengingatmu dengan tangisan.
Aku tau kau sudah bahagia dengannya, begitu pula aku. Tapi apakah kamu tau? Aku tersiksa. Aku tak begitu menyayanginya apalagi mencintaimu seperti aku padamu dahulu.
Ini memang sudah jalan hidupku, aku menyesal, mengapa aku sebodoh ini menerima dirinya tapi masih ada bayangmu di mataku? Mengapa? Aku ingin mengahirinya dan kembali padamu. Ah tapi mana mungkin kamu bisa menerimaku kembali? Hatiku terus bertanya dan bertanya, tanpa ada jawaban yg pasti.
Air mataku kembali terjatuh, dan air mukaku muram tak jelas apa maksudnya. Aku terdiam, hanya bisa menangis mengingatmu. Aku ingin memelukmu sekali lagi, ingin sekali. Apakah boleh? Kurasa tidak. Ah! Mengapa rasa ini membelengguku, seolah membawaku ke dalam keterpurukan yang tak tau kapan berakhir.
Hanya menangis yang dapat ku lakukan, sakit sekali rasanya melihat kau dengan seseorang lain yang lebih indah dariku, mungkin jauh lebih indah.
Untaian kata dariku tak dapat mengukur bagaimana besarnya cintaku kepadamu. I Love You.

2 comments:

  1. wow.....
    ini bener2 mirip sama keadaan aku sekarang :(
    kenapa begitu sama , dan benar2 seperti km yg mengalaminya bukan aku

    ReplyDelete